"Hentikan. Hentikan semua ini!!"
Tiba-tiba Ari meluapkan emosinya. Ia masuk ke dalam ruang tamu yang sudah penuh sesak dipadati para tamu. Mereka nampak bingung dengan sikap Ari yang terlihat aneh.
"Pulang kalian semua!! Pergi!!!!"
Ari mengusir para tamu. Mereka semakin bingung dengan sikap Ari. Ia terlihat sangat tidak stabil. Jiwanya seperti terguncang.
Melihat itu, Rita segera berusaha menenangkan Ari. "Ari, tenanglah. Mereka ingin mendoakan orang tuamu."
"Pergi! Tinggalkan tempat ini sekarang juga!!!" Ari membanting pigura foto kedua orang tuanya hingga pecah di atas lantai.
Semua orang mulai keluar satu per satu dari ruangan. Rita dan Tomas terus berusaha menenangkan Ari yang emosi. Rita berusaha memeluk Ari, namun Ari mendorong tubuh Rita menjauh.
"Ari, tolong hentikan... Ini semua untuk ayah dan ibumu." pinta Rita.
"Tidak..." Ari menggelengkan kepala. "Aku tidak mau semua ini! Aku tidak mau!!!!!"
"Tolong..." Rita memegang tangan Ari.
Seketika Ari langsung menghempaskan pegangan tangan Rita. "Aku tahu ini untuk dirimu sendiri. Semua ini tidak akan membuatmu bisa diterima oleh orang-orang Artapuri!" Ari pun berlari menaiki tangga lalu masuk ke dalam kamarnya.