Mohon tunggu...
Al Iz Kusuma
Al Iz Kusuma Mohon Tunggu... -

pen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Hidup Dihidupku

24 April 2014   05:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalaupun iya dia di gantungkan oleh orang lain. Bagaimana cara dia keluar..??

Sedangkan atap rumah mempunyai sekat kayu yang rapat, tak mungkin seseorang bisa melewatinya. Cendela pun terlindungi oleh teralis besi dan tidak tampak bekas di dirusak.. Pintu pun.. Ahh tidak mungkin..

Pintunya saja terkunci dari dalam.. Belum lagi si kakak yang tidur di depan pintu. Seharusnya jika terjadi apa-apa pasti kakak korban akan segera tahu..

Tapi...

tidak ada banyak bukti dari tempat kejadian perkara, hal yang paling masuk akal ya memang dia sengaja bunuh diri, hanya saja kita belum tahu motif dan caranya menggantungkan dirinya..

45 menit berlalu.. Polisi pun meminta agar warga segera membubarkan diri dan memasang garis polisi..

Polisi pun berjanji akan secepatnya mengusut kejadian ini...

Polisi membawa semua barang bukti dan barang-barang berkaitan lainya serta berkata akan membawa jenazah ana ke rumah sakit kepolisian agar dapat di otopsi dan segera mengunjungi yanny agar bisa di mintai kesaksian..

Setelah mendapatkan instruksi dari polisi akhirnya warga pun membubarkan diri..

Sebagian ada yang pulang, sebagian lagi ada yang masih membincangkanya bergerombol..

Orang-orang yang mengantar yanny kerumah sakit pun sudah pulang..

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun