Mohon tunggu...
Al Iz Kusuma
Al Iz Kusuma Mohon Tunggu... -

pen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Hidup Dihidupku

24 April 2014   05:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi pergelangan tanganya sudah mengeluarkan darah terlalu banyak dan sayatan-nya pun dalam..

Mendengar teriakan dari dapur orang-orang pun bergegas berlari kesana. Mereka langsung membawa yanny ke rumah sakit karena keadaan yanny yang mulai tak sadarkan diri..

Tapi jenazah adiknya masih dirumah dan dijaga beberapa orang..

Entah apa yang ada dipikiran orang-orang itu, mereka berfikir jenazah ana lebih baik di ketahui polisi terlebih dahulu dari pada dibawa kerumah sakit..

Yaa.. Mungkin mereka juga merasakan kejanggalan yang sama atas kematian ana..

Mereka hanya diam, menunggu polisi datang agar lekas memeriksa kamar ana dan menyingkap fakta sebenarya apa yang terjadi..

20 menit kemudian 5 polisi datang dengan mobil patroli dan ambulans..

Polisi memeriksa kamar dan perabotan serta meminta informasi dari pria yang pertama kali menemukan jenazah ana..

pria itu sesekali bicara sendiri tentang keanehan kejadian itu agar polisi sadar akan kejanggalan yang dia rasakan.. Dan ternyata polisi pun merasakan hal yang sama..

Kematian ini janggal..

Bagaimana dia bisa menggantungkan diri pada tali setinggi itu.. ?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun