Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Love in Dumay: Cinta yang Menyentak

26 Juli 2015   09:06 Diperbarui: 1 April 2017   08:57 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#5 Monolog Luka

Alangkah susahnya memaknai cinta! Alangkah pelik dan rumitnya...!

Ada yang bilang bahwa cinta adalah siksaan yang amat mengasyikan! Sebuah pernyataan provokatif yang jelas-jelas harus dicari landasan terbaiknya. Sebab cinta, walau kerap tidak membuat hidup menjadi lebih mudah, bagimanapun juga seringkali berhasil menjadikan hidup lebih bermakna.

“Cinta tak harus saling memiliki...” lagi-lagi Ci mengajukan pernyataan yang menyebalkan, terlepas dari benar atau tidaknya pernyataan tersebut.

“Inginkan Ci mempunyai cinta yang seperti itu?” tanya Ben.

“Inginkan Ci mencicipi cinta yang seperti itu?” tanya Sa.

“Lantas mengapa Sa tak memperjuangkan cinta yang Sa punya? Ataukah Sa ingin mengikuti jejak mahasiswa muda itu? Yang kemudian hanya berakhir sebagai sampah zaman?” lanjut Ci lagi, yang seketika membuat Sa dan Ben terdiam.

***

Benarkah Sa mencintai Yang? Barangkali hanya Tuhanlah yang benar-benar tahu jawabannya, sebab Sa hanya merasa nyaman bila berinteraksi dengan Yang. Hanya merasa betapa Sa amat peduli terhadap Yang. Hanya ingin –sekali lagi- menemani Yang meniti jalan menuju cahaya, hingga Yang tiba di tempat yang seharusnya, yang jauh lebih wah dari yang sekarang ini. Hanya merasa betapa Yang benar-benar sosok lembut yang bisa dipahami dan memahami Sa, tanpa Sa takut berbuat kesalahan yang tak disengaja, tanpa Sa khawatir mesti terpontang-panting menjadi Superman untuk Yang. Hanya merasa bahwa Yang adalah separuh jiwa Sa yang bertahun-tahun tersembunyi entah di mana. Hanya merasa bahwa dengan Yang tak perlu Sa bersusah-payah menjelma segala. Hanya merasa bahwa bersama Yang mampu membuat Sa kembali menjadi manusia. Hanya, hanya, dan ribuan hanya lainnya tentang Yang...

Tapi cintakah itu? Sebuah pertanyaan yang benar-benar amat merepotkan. Terutama saat Sa paham bahwa tak akan ada HAPPY ENDING dalam kisah ini.

Yap. Ini memang tak lebih dari perulangan sejarah, karena itu memang watak terkeras dari sejarah. Hanya barangkali setting lokasi, pelaku, serta status masing-masing yang sedikit berbeda. Dulu Mulan yang menemukan Sa, sekarang Sa yang mengajarkan Yang. Tapi setidaknya Sa jadi mengerti bagaimana perasaan Mulan dulu saat pertama kali menemukan Sa. Bahkan Sa yang sampahpun bisa disulap menjadi demikian hebat, apalagi Yang yang memang jelas-jelas sebuah permata, yang cuma butuh sedikit digosok untuk menjadi lebih kilap.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun