Dan setelah puas tukeran tawa hingga belibet-libet ga karuan, dengan agak khawatir Ben kenalkan dia sama Ci, yang berdiri agak jauh di belakangnya. Bukan apa-apa, coz penampilan nih orang benar-benar mirip komunitas kiri banget! Nanti Ci salah paham lagi, berabe, kan...
Tapi kekhawatiran itu agaknya lebih tepat jika buat Ben, yang jatuh ngusruk dan terjengkang karena kaget sebab, lagi-lagi, mereka berteriak bareng: “Kau...!!!”
“Udah kenal sama Si Mahmoed ini yah, Ci?” tanya Ben sedikit sebal sebab berkali-kali di bikin kaget.
“Mahmoed? Di fb kaya’nya bukan itu namanya, Ben,,,?” bingung Ci.
“Maksud Ben, Mahmoed alias mahasiswa moeda... :-D ” jawab Ben asal, yang langsung mendapat cemberut kecil dari Ci.
“Panggil Ajo aja...” si gondrong menengahi.
“Orang awak, yah?” tanya Ci.
“Bukan Ci. Lokal sini aja, koq,” Ben yang menjawab.
“Oh… gitu, Ben…” kembali Ci menggunakan kalimat khas-nya. Tapi tiba-tiba saja Ci sedikit membungkuk gaya jepang kepada Ajo, dan berkata, “Moshi! Moshi!”
Sejenak Ben dan Ajo saling berpandangan, untuk kemudian terdengarlah tawa mereka bertiga. Moshi! Moshi! kan cuma untuk telpon-telponan doank biasanya... :-D
“Bonjoir medmosel (madamoiselle)...” ucap Ajo setengah bercanda kepada Ci, karena jelas-jelas Ci bukan emak-emak :-D