Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Love in Dumay: Cinta yang Menyentak

26 Juli 2015   09:06 Diperbarui: 1 April 2017   08:57 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Setelah hening yang ribuan kali, kembali suara lembut Ci memecahnya hingga burai walau damai. Tenang. Hangat. Nyaman.

“Tentang apa semua ini sebenarnya, Ben…?” tanya Ci dengan batin yang mulai lelah.

“Sesuai dengan tema pertamanya, Ci...” jawab Ben masih dengan senyum khasnya. “Tidakkah Ci tangkap pesan dari Sa...? Dari Ajo...? Tentang perbedaan paling sakral antara pamrih dengan ikhlas...? Yang tak mesti dipisahkan makna antara dunia dan akhirat, atau antara sekuler dan agamis, karena memang keduanya tak pernah terkotak-kotak dalam dunia yang penuh warna pelangi ini...”

Ci menggeleng pelan. Bingung. Mungkin juga sedih atau justru haru. Walau bisa jadi sekedar hela nafas panjang yang agak berat dan tersendat.

“Barangkali kita masih butuh untuk bertemu seseorang lagi, Ci,” saran Ben, yang menjadi amat terkejut karena melihat titik-titik jelaga mulai hinggap di wajah Ci.

“Dan barangkali ini adalah orang terakhir yang akan kita temui,” ucap Ben lagi masih dengan kekhawatiran yang besar dan menggumpal. Ah, adakah yang terlewat...? Adakah yang keliru...?

Tuing...! Tuing...! ZAPPP!!!

Setting  kembali berubah. Kali ini sebuah kantor ‘pelat merah’ di bilangan Setiabudi, jam makan siang.

“Lho…? Inikan tempat kerja ak… Ben! Ben! Pindah, Ben! Buruannn…!!!”

“Hah? Memang kenap...”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun