Dan Ben juga berani bertaruh bahwa dia mampu untuk menjadi dia yang dulu, seperti yang selalu menjadi imej-nya selama ini sebagai ‘seseorang yang selalu melaksanakan semua kata-kata yang diucapkan’. Walau jika untuk itu dia harus menghabiskan begitu banyak waktu dan begitu banyak cara demi menjadikannya nyata.
Tapi dia tak melakukannya. Bukan karena tak ingin, melainkan karena, ah...
Masih teramat segar dalam ingatan Ben kalimat terakhir yang ditulisnya dulu, sesaat sebelum mahasiswa muda itu menghilang dari dunia Ben.
“Saya tak yakin bahwa itulah yang Mulan ingin saya lakukan, Ben... dan saya hanya melakukan: Yang cuma Mulan inginkan. Dan bukan yang lainnya...”
saya ingin Mulan. tapi saya lebih ingin yang Mulan inginkan
saya tidak pernah menginginkan Mulan, melainkan cuma ingin yang Mulan inginkan
saya ingin yang Mulan inginkan
ingin Mulan, ingin keinginan Mulan
Mulan. Ingin