Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dia Bilang, Dia Sedang Mencari Tuhan

25 Juni 2015   19:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:36 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Lalu kami tertawa bersama, bahagia. Membayangkan betapa molek buah hati kami nanti. Betapa tampan dan atau cantiknya sosok mungil itu kelak, sosok perpaduan cinta kami.

 

Dan kau berkata, menutup semua pembicaraan indah kita, “Dan aku, sangat berhasrat untuk melahirkan anak-anakmu… dari rahimku sendiri. Anak-anak kita! Anak-anak dengan sorot mata yang teduh pembalut ketajaman hati, seperti milikmu…” lalu kau tersenyum panjang. Bahagia.

 

Refleks tanganku merengkuhmu, membaluri sekujur tubuhmu dengan jutaan kehangatan. Kubenamkan kepalamu ke dalam dadaku. Kuusap dan kukecup lembut, mesra. Lalu kami sama-sama terdiam, hanyut dalam keindahan.

 

Tapi semua tiba-tiba berubah. Tiba-tiba saja kau menangis. (Apakah wanita memang hanya terbuat dari air mata?) Dan kata-katamu selanjutnya membuatku terpana. Diam, dalam bingung dan ketidak pastian. Lalu semua kembali menghitam. Gelap. Kabut yang semakin pekat.

 

***

 

Dengan apa lagi harus kunyatakan cinta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun