Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 1)

14 Oktober 2024   21:46 Diperbarui: 14 Oktober 2024   21:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/YumikasariPutri412 

“Ya, aku baik-baik saja,” jawab Arga, meski Alya bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Seminar dimulai, dan saat pembicara berbicara, Alya merasakan perhatian Arga terpecah. Dia sering melirik ke arah Mira, dan Alya merasa hatinya sedikit teriris. Ia tidak ingin merasa cemburu, tetapi kenyataannya sulit untuk dihindari.

Setelah seminar selesai, Mira menghampiri mereka. “Arga! Senang melihatmu di sini!” sapa Mira dengan senyuman lebar, seolah tidak ada sejarah yang menyakitkan di antara mereka.

“Hey, Mira. Bagaimana kabarmu?” Arga menjawab, mencoba menjaga nada suaranya tetap santai.

Alya merasa terjebak di antara mereka. Ia tersenyum canggung, berusaha tetap bersikap ramah. “Hi, Mira.”

Mira tersenyum kembali dan menatap Alya dengan curiga. “Kamu pasti Alya, kan? Arga sering membicarakan tentang proyek kalian.”

“Ah, ya. Kami sedang bekerja sama,” jawab Alya, berusaha terdengar percaya diri.

Mira mengangguk. “Kalian pasti sibuk. Semoga semuanya berjalan lancar. Semoga tidak terlalu tertekan.” Lalu, Mira berpaling ke Arga lagi. “Kapan-kapan kita harus berbincang-bincang. Aku ingin tahu lebih banyak tentang proyek kalian.”

Alya bisa merasakan keraguan di antara mereka. “Tentu, Mira. Kita bisa bertemu lain waktu,” jawab Arga, namun nada suaranya tidak seantusias itu.

Setelah Mira pergi, Alya merasa angin dingin menyelimuti suasana. “Kau baik-baik saja, Ga?” tanyanya.

Arga menggelengkan kepalanya, “Ya, aku baik-baik saja. Hanya sedikit terkejut melihatnya di sini.”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun