Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hutang Kursi, Gila Kekuasaan: Kisah Tragis Seorang Caleg Gagal

26 Februari 2024   19:50 Diperbarui: 26 Februari 2024   20:00 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
images.kontan.co.id

"Kita harus bawa dia ke dokter jiwa," bisik Anton kepada Linda, suaranya bergetar.

Linda mengangguk setuju, air mata kembali mengalir di pipinya. Mimpi suaminya menjadi anggota dewan, kini tak hanya berujung pada kehancuran finansial, tapi juga berpotensi membawa mereka ke jurang kehancuran yang lebih dalam.

Bab 3: Jeruji dan Jeritan Pilu

Rumah sakit jiwa daerah Ponorogo itu hening, sesekali diselingi oleh jeritan dan gumaman para pasien. Linda, dengan tatapan kosong, duduk di ruang tunggu. Ia baru saja mengantar Bagus ke ruang pemeriksaan. Dokter yang menangani Bagus mengatakan suaminya mengalami gangguan jiwa akibat stress berat.

Pikiran Linda melayang ke masa lalu. Ia teringat perjuangan Bagus selama kampanye. Hari-hari yang melelahkan, uang yang mengalir deras, dan janji-janji manis yang terucap dari bibir para tim sukses.

"Bu, kalau Pak Bagus menang, kita bisa hidup enak," bujuk Anton kala itu, "Kita bisa bangun rumah baru, Karin bisa kuliah di luar negeri."

Linda, yang kala itu terlena oleh mimpi dan ambisi, tak kuasa menolak bujukan Anton dan tim sukses lainnya. Ia merelakan perhiasannya untuk digadaikan, tanah warisan orang tuanya pun terpaksa diikutkan. Kini, melihat Bagus terbaring lemah di ruang pemeriksaan, Linda diliputi rasa penyesalan yang mendalam.

"Bu Linda?" panggil seorang perawat, suaranya lembut. "Bapak Bagus sudah selesai diperiksa. Dokter ingin bicara dengan Anda."

Linda bangkit, kakinya terasa lemas. Ia mengikuti perawat itu menuju ruang dokter. Di sana, dokter menjelaskan kondisi Bagus dan rencana perawatan yang akan dijalani.

"Bu," kata dokter itu dengan nada prihatin, "kondisi mental Bapak Bagus cukup terganggu. Beliau membutuhkan perawatan intensif dan pendampingan psikologis yang baik."

Linda tertunduk lesu. "Berapa biayanya, Dok?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun