"Wah, hebat sekali!" seru Anton, matanya berbinar bangga. "Nanti kalau sudah jadi arsitek terkenal, jangan lupa bangunkan rumah bagus untuk Om ya!"
Karin dan yang lainnya tertawa. Pembicaraan mereka mengalir hangat, dipenuhi harapan dan semangat untuk masa depan.
Aroma nasi pecel yang sedap berpadu dengan obrolan hangat sore itu, seolah menjadi penanda bahwa kebahagiaan sejati bukanlah berasal dari jabatan, kemewahan, atau ambisi yang membabi buta. Kebahagiaan sejati justru hadir dari keikhlasan, kebersamaan, dan perjuangan bersama untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Meski masa lalu tak bisa diubah, mereka percaya bahwa masa depan masih bisa diukir dengan tangan mereka sendiri. Dan kini, mereka melangkah bersama, tak lagi terjebak dalam mimpi buruk kekuasaan, tapi menuju mimpi indah yang dibangun di atas fondasi cinta, ketulusan, dan harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H