Mohon tunggu...
Adinda Putri Septiana
Adinda Putri Septiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 6

SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Greematsa

24 Februari 2022   19:11 Diperbarui: 24 Februari 2022   19:17 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tidak bisa mendengarnya karena suara di sana berisik dan jaringannya buruk"

"Tapi jika aku tidak salah dengar, aku mendengar orang ini mengatakan bahwa ayah mengalami kecelakaan.. TIDAK! TIDAK! ITU TIDAK MUNGKIN DAN TIDAK BOLEH TERJADI!" ucap Tio.

"Tapi bagaimana jika ayah benar-benar mengalami kecelakaan? Kita harus apa?"

"Tenanglah, tidak mungkin ayah kalian mengalami kecelakaan" ucap Nayla mencoba menenangkan mereka berdua. "Pertama-tama, ayo kita kembali dulu ke dalam rumah, kita dinginkan pikiran kita di sana. Ayo! Jangan lama-lama di sini, perasaanku tidak enak" ucapnya.

Nayla ini termasuk masih muda, kini dia masih berumur 36 tahun. Dia menikah dengan ayahnya Marvel pada umur 23 tahun dan mempunyai anak yaitu Julio yang berumur 10 tahun. Sementara ayahnya Marvel dan Tio yaitu Pak Hera kini berumur 56 tahun. Umur mereka terpaut sangat jauh.

Sesampainya mereka di dalam rumah untuk beristirahat dan mendinginkan pikiran, Marvel bertanya. "Oh iya, aku lupa bertanya, ibu mengapa ada di sini? Sedang apa di sini? Hanya berduaan pula dengan kak Tio, eh tidak, kalian kan bertiga dengan Juli--- eh. APA IBU TADI BILANG KALO JULIO SUDAH TIDAK ADA?!! APA MAKSUD IBU?! JULIO SUDAH MENINGGAL MAKSUD IBU?! MENGAPA KALIAN TIDAK MENGABARIKU KETIKA JULIO SUDAH TIDAK ADA? MENGAPA AKU BARU MENGETAHUINYA SEKARANG? INI SANGAT MENYAKITKAN BAGIKU. BAHKAN AKU SUDAH LAMA TIDAK BERTEMU DENGANNYA, MENGAPA DIA KINI SUDAH TIDAK ADA?!" Marvel sedikit meneteskan air matanya. Siapa yang tidak sedih jika ditinggalkan oleh adik kesayangan yang sudah lama tidak ia jumpai. "Aku akan ke kamar" kata Marvel.

"Tidak kusangka mereka bersikap seperti itu kepadaku, aku benar-benar sudah tidak dianggap anggota keluarga lagi sama mereka" ucap Marvel di dalam perjalanan menuju ke kamarnya yang di lantai 2 itu. Sesampainya di depan pintu kamar, Marvel menemukan secarik kertas di lantai di depan pintu kamarnya. Marvel mengambil kertas itu, kertas yang bertuliskan

'ADA YANG MEREKA SEMBUNYIKAN'

dengan lumuran darah.

Marvel sedikit ketakutan. Namun rasa takut itu tidak lebih besar dari rasa kecurigaan Marvel kepada Tio dan Nayla. "Benar, mereka memang sangat mencurigakan. Aku harus mencari sesuatu" Marvel pun masuk ke kamarnya dan membawa kertas tersebut. Saat Marvel mencoba merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya yang sudah lama tidak dia gunakan, wangi melati tiba-tiba menyerbak di kamarnya. Marvel seketika terbangun dari rebahannya dan langsung membuka jendela agar wangi melati itu cepat hilang.

Melati itu memang wangi, tetapi aura yang dibawanya sangat menyeramkan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun