Dengan kereta yang ditarik delapan kuda, Pembayun
dan Wanabaya meninggalkan Pedukuhan Mangir.
Menuju Mataram. Buat menghaturkan
sembah bakti pada Senapati.
Â
Di hadapan Senapati yang dingin bersinggasana di atas batu gilang,
Wanabaya bersila dengan wajah tertunduk tajam ke bumi
Namun saat menghaturkan sembah, Wanabaya
merasakan hempasan tajam angin selatan yang
membenturkan kepalanya ke batu keramat.
Â