PEREMPUAN II      : Kalau tadi kalian selalu kasih kami saran, sekarang giliran aku kasih saran, sebaiknya uang itu tak perlu digunakan sebagai usaha, kalau usahanya hanya jualan barang-barang halal. Mungkin kalau usahanya, satu hal yang haram, kau bisa pertimbangkan, (JEDA) atau mending gunakan saja buat bersenang-senang, karena abah akan selalu datang seperti malaikat, atau dia akan menjadi Nabi Hidzir yang belas kasih, setiap kita butuhkan, jadi bersenang-senanglah. (JEDA) Abah tak akan pernah marah, dan aku tahu apa yang ada dalam otaknya. (MENUNJUK PADA LAKI-LAKI I) Pasti dia akan bersenang-senang, mencari perempuan  lain dan bespesta pora sampai mati, karena ituu identitasnya. Karena hanya dengan cara itu dia bertahan hidup.
Â
PASANGAN KEKASIH ITU HANYA TERSENYUM, BERMESRAAN Â KE DALAM RUMAHNYA, SEMENTARA PEREMPUAN II MENGAMBIL BEBERAPA BARANGNYA KE DALAM RUMAH BEDENG SEBELUMNYA DAN PINDAH KE RUMAH BEDENG ADIKNYA. PELAN-PELAN CAHAYA HANYA TERPUSAT PADA LAKI-LAKI I, DIA HANYA TERSENYUM MENYERINGAI.
Â
LAKI-LAKI IÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Dia itu sangat hebat, sepertinya dia tahu apa yang akan kumainkan, tentu saja uang ini akan kugunakan seperti yang diperkirakannya, (JEDA) karena dunia memang dihadirkan buat orang-orang gila. Dunia memang diciptakan buat kejahatan, bukan buat kebajikan, begitu kata Tuan Besar, (JEDA) tapi suatu waktu akan tiba saatnya mereka akan menghargaiku, mereka akan menjunjung setinggi-tingginya, karena semuanya adalah sandiwara.
Â
LAMPU MATI SEBAGAI TANDA PERUBAHAN WAKTU.
Â
12
SEORANG ABAH MUNCUL MEMBAWA DUA BUAH AMPLOP COKELAT YANG BERISI UANG RATUSAN RIBU RUPIAH. KINI LANGKAHNYA TERLIHAT SANGAT KERAS DAN BANAL, DIA BERGERAK MEMBANGUNKAN MEREKA SEMUA DI RUMAHNYA MASING-MASING. BAHKAN MENARIK LAKI-LAKI II DENGAN KASAR DARI DALAM. MEREKA KONTAN CUKUP TAKUT MELIHATNYA, YANG TERLIHAT DENGAN KOSTUM BERBEDA.
Â