MAT HALIM KEMBALI MEMUKUL KAI-LAKI I HINGGA PINGSAN, BAHKAN PEREMPUAN I YANG HENDAK MENOLONGNYA, TERJUNGKAL OLEH TANGAN MAT HALIM YANG BEGITU PERKASA, DIA HANYA MENANGISI KEKASIHNYA YANG BABAK BELUR. MAT HALIM PUN MENGGANTUNG LAKI-LAKI I DI ATAS POHON DENGAN POSISI TERBALIK.
Â
MAT HALIMÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Siapapun tak berhak menurunkan anak ini dari sini, siapapun yang menurunkan, silahkan pergi dari sini! Aku yang memiliki kekuasaan di sini, jadi kalian semua jangan bermain-main denganku.
Â
MAT HALIM MENINGGALKAN MEREKA SEMUA, SEMAKIN LAMA GERMIS KIAN MEREDA, TAMPAK PEREMPUAN I MERASA KEBINGUNGAN, APA YANG HARUS DILAKUKANNYA, LALU MEREKA MASUK KE DALAM RUMAHNYA MASING-MASING. TAK LAMA KEMUDIAN, LAKI-LAKI I HANYA TERSENYUM KECIL MELIHAT KENYATAAN YANG HARUS DIALAMINYA.
Â
LAKI-LAKI IÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : (TERSENYUM KECIL) Barangkali saat ini, perkiraanku tak berjalan sempurna, tapi aku meyakini kalau suatu waktu, apa yang aku lakukan ini membuat semua orang prihatin, semua orang mengasihaniku, semua orang berbondong-bondong menyantuniku, (JEDA) dan aku akan menemukan identitasku sendiri dengan caraku sendiri, bukan dengan cara orang lain, aku akan melakukan peristiwa yang besar sekiranya sulit dilupakan semua orang, aku akan menciptakan sejarah bangsa ini, (JEDA) dengan sejarah ini akupun akan memiliki rumah yang megah, dan identitas yang jelas dengan kependudukan yang jelas pula, bukan RT Nol RW Nol.
Â
LAMPU MATI SEBAGAI TANDA PERUBAHAN WAKTU.
Â
10