SaranÂ
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi yang akan mengangkat tema yang sama tetapi dengan sudut pandang berbeda, misalnya menambahkan jenis variabel, mencarihubungan antara variabel dan menggunakan teknik sampling yang berbeda misalnya purposive sampling, serta lebih memperbanyak responden agar hasilnya lebih representatif.Bagi tempat penelitian, diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memberikan promosi kesehatan dan pemiliharaan kesehatan tentang gaya hidup sehat pada keluarga dan anak dengan menjelaskan informasi tentang bahaya sedentary. lifestyle terhadap kejadian obesitas.Â
VI. REFERENSI
Al Rahmad, A. H. (2019). Sedentari Sebagai Faktor Kelebihan Berat Badan Remaja. Jurnal Vokasi Kesehatan, 5(1), 16--21.
Amini, A. Z. (2016). Sedentary Lifestyle sebagai Faktor Risiko Obesitas pada Remaja SMP Stunting Usia 12-15 Tahun di Kota Semarang.
Arief, N. A., Kuntjoro, B. F. T., & Suroto. (2020). Gambaran Aktifitas Fisik dan Perilaku Pasif Mahasiswa Pendidikan Olahraga Selama Pandemi Covid-19. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 19(2), 175--183. https://doi.org/10.20527/multilateral.v19i2.9564
Bastiyan, N. M., & Nurhayati, F. (2019). Hubungan Antara AktivitasSedentari Dengan Kejadian Overweight (Pada Siswa Kelas Vii Dan Viii Smp Islam As Sakinah Sidoarjo). Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 7(2), 325--328
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H