Mohon tunggu...
Yuni Retnowati
Yuni Retnowati Mohon Tunggu... Dosen - Biarkan jejakmu menginspirasi banyak orang

Dosen komunikasi penyuka film horor dan thriller , cat lover, single mom

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hati Perempuan (Bagian 1: Tiga Kuntum Bunga Liar)

23 Februari 2020   06:20 Diperbarui: 23 Februari 2020   06:36 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       "Beberapa kali jatuh cinta dalam hidup itu  hal yang wajar,"  kata Khalisa kemudian.

      "Mbak juga pernah mengalaminya?" desak Trinita seolah menemukan tempat yang aman untuk berbagi.

      "Kamu tahu kan, ada banyak laki-laki dalam hidupku saat ini? Bahkan saat aku masih bersuami dulu pun aku pernah mengalami keadaan seperti yang kamu alami saat ini. Sayangnya aku tak seberani kamu untuk mengekspresikannya. Aku hanya diam-diam menikmati rasa cinta itu sendirian. "

Trinita tertawa kecil. "Rugi dong!" tukasnya

      "Kalau kamu sudah melakukan apa saja dengan Mr. Baldi?" tanya Khalisa penasaran.

       "Waktu ketemu dia minggu lalu di fakultas, karena sudah sore menjelang Maghrib dan sudah sepi, aku memberanikan diri memeluknya. Aku peluk dia dari depan seperti anak kecil yang menggelendot manja pada ayahnya. Dia balas memelukku juga. Lalu dia tanya padaku, apa yang kamu inginkan dariku ? Kujawab, ingin anak dari Bapak. Dia bilang, nggak boleh. Ya,  meskipun aku kecewa tapi sangat menghargainya. Ternyata dia lelaki yang baik."

Khalisa tak percaya rasanya mendengar cerita Trinita. Betapa nekadnya perempuan ini. Ruang sepi di hatinya itu berusaha diisinya dengan figur mengagumkan Mr. Baldi. "Kamu nggak tahu Ta, dia sudah haji lo."

       "Iya Mbak, aku tahu, tapi haji juga manusia kan?" candanya kemudian diiringi derai tawa mereka berdua.

Sesaat mereka terdiam ketika Dini masuk kamar untuk mengambil charger HP sambil masih terus berbicara di telpon dengan suara manjanya. Samar-samar suara Via dan Ica masih terdengar di luar lalu terdengar pula tawa khas Rinta yang nampaknya juga sedang menelpon.

      "Bagaimana hubungan Mbak dengan lawyer " ganti Trinita bertanya. Khalisa memang pernah bercerita tentang laki-laki itu. Mereka menyebut Dion dengan lawyer, sesuai dengan profesinya sebagai pengacara. Ketika itu Dion masih beristri dan istrinya yang berasal dari Singkawang itu ternyata adik kelas Trinita semasa SMA.

       "Kita sudah lama nggak ada kontak sejak dia mengatakan akan bercerai dengan istrinya. Waktu aku mencari data penelitian di Pengadilan Agama Yogya secara iseng aku bertanya kepada salah satu panitera di sana apakah ada nama Dion dalam sidang perceraian  beberapa bulan yang lalu. Ternyata memang Dion dan Anisa sudah bercerai. Katanya prosesnya sangat singkat, hanya tiga kali sidang sudah bisa diputuskan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun