*******
Â
Sudah lima hari Nawangwulan mengurung diri di rumah bersama Nawangsih.
Sementara di luar sana semua orang tak henti-hentinya membicarakan dirinya.
Meskipun suaminya tidak pernah mengatakan apa-apa setiap pulang dari berburu di hutan, namun dari wajahnya yang tampak bingung dan murung, ia tahu Jaka Tarub juga sedang kerepotan menghadapi serangan pertanyaan dan mungkin tuduhan dari para penduduk desa.
Pernah sekali Nawangwulan mencoba berjalan-jalan diluar dengan Nawangsih. Tetapi semua orang yang bertemu dengannya segera pergi menghindar.
Rasa takut tergambar jelas di wajah mereka. Mereka yang sebelumnya selalu bersikap baik dan ramah padanya.
Nawangwulan tidak marah pada Jaka Tarub.
Ia hanya menyesali semua yang telah terjadi.
Dan merasa sangat sedih.
Â