Merope berlari menghampiri Electra dan mereka berpelukan.
“Kakak datang sendiri ? Kakak membawa pesawat siapa ?”
“Aku pinjam milik Kak Maia. Kami tak bisa datang beramai-ramai Merope. Nanti saja kuceritakan. Yang terpenting, kau baik-baik saja kan ?”
“Aku baik-baik saja, kak.”
“Ah….” Electra menatap makhluk mungil dalam pelukan Merope, “Dan inikah keponakanku ?”
“Iya kak. Dia cantik kan ?”
“Benar. Dia sangat mirip denganmu sewaktu masih bayi. Cantik sekali, “ Electra menggendong Nawangsih dan menimangnya.
“Kau terlihat berbeda Merope, “ Electra mengamati adiknya dari atas sampai bawah, “Kau tampak…. dewasa.”
“Ah kakak,” Merope tersipu, "Aku kan memang sudah berkeluarga dan memiliki anak.”
“Kau juga tampak lebih tenang dan bijaksana,” Electra tersenyum sembari mengangsurkan Nawangsih kembali ke pelukan Merope.
“Oh ya. Ini ada titipan dari Sterope dan Alcyone untukmu,” Electra menyelipkan sebuah tabung besar mirip kaleng ke tangan Merope.