Baik, kak !
“Kak Electra telah datang,” kata Nawangwulan.
“Kak Electra ? Apakah dia…. kakakmu yang pemarah itu ?” tanya Jaka Tarub hati-hati.
Nawangwulan tertawa.
“Jangan khawatir, suamiku. Meskipun wataknya keras, namun hatinya sangat baik.”
Seberkas cahaya tiba-tiba muncul di antara pucuk-pucuk pohon tertinggi dan kemudian melayang turun mendekati mereka.
“Merope !”
Electra dengan sayap jingganya yang menyala-dalam-gelap mendarat di tanah.
“Kak Electra !”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!