Sa'id? Aku menatap wajah penipu sialan itu dengan kesal.
"Jadi namanya Sa'id?"
"Ya, betul. Nona, sebaiknya Anda jangan terlalu mudah percaya laki-laki di dunia maya. Dia selalu menggunakan identitas berbeda untuk melakukan penipuan."
Aku mengangguk malu. Memalukan sekali aku ini. Terbang jauh-jauh, hanya untuk seorang penipu.
Baru akan bertanya, mengapa polisi bisa datang menyergap, tiba-tiba Seeda bangun. Aku maju ingin menolongnya berdiri, tetapi polisi wanita yang ada di situ lebih sigap membantunya.
"Seeda, kamu nggak apa-apa?" tanya si polisi wanita.
Eh, kok polisinya kenal Seeda?
"Seeda ini informan kami. Dia yang mengirim sinyal pelacak ke kami."
Ya, Tuhan. Apa hanya aku yang tak tahu apa-apa, di sini?
Epilog
Jakarta
Sabtu, 6 Maret 2021