Tanpa terasa mereka sudah menempati bukit itu selama satu bulan lebih. Namun masih belum juga  terlihat ada tanda-tanda kedatangan Jaka Someh. Kalau bukan karena di susul oleh Sarmadi dan beberapa temannya, mereka mungkin masih menempati bukit itu untuk menunggu Jaka Someh.
"Punten Nyai, Saya di utus oleh Juragan Surya Atmaja untuk menjemput Nyai dan Raden Arya Rajah agar segera kembali ke gunung Tampomas, Juragan Surya merasa khawatir dengan keadaan Nyai dan Raden, Â Beliau sekarang sedang sakit..." Kata Sarmadi mengutarakan maksud dan tujuannya
"Hey...Rama Sakit apa Kang sarmadi?" Kata Dewi Sekar terkejut
"Saya kurang tahu nyai...beliau hanya berbaring di tempat tidurnya saja...Guru Buyut Putih merasa khawatir dengan keadaan beliau, makanya mengutus saya untuk menjemput Nyai dan Raden agar segera kembali ke gunung Tampomas"
Mendengar penjelasan Sarmadi, Dewi Sekar dan Arya Rajah merasa khawatir dengan keadaan ayahnya. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya Dewi Sekar bersedia memutuskan untuk kembali ke gunung Tampomas bersama Nini Gunting Pamungkas dan Sarmadi.
Atas saran Arya Rajah, Dewi Sekar meninggalkan sebuah surat untuk Jaka Someh. Mereka berharap apabila Jaka Someh sudah kembali ke tempat itu, akan membaca surat tersebut. Isi Suratnya sederhana, memberi tahu Jaka Someh, kalau Dewi Sekar masih hidup karena di selamatkan oleh gurunya, Jaka Someh di minta segera untuk menyusulnya ke gunung Tampomas.
Setelah suratnya di letakan di atas meja, Mereka segera berangkat menuju Gunung Tampomas.
Bersambung ke Bab 53. Anak-anak Tanpa Orang Tua
Kembali ke Daftar Isi dan Sinopsis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H