Malam itu hujan turun gerimis. Dewi Sekar membaringkan badannya di atas pembaringan. Berkali-kali dia berganti posisi tubuh. Seakan-akan sedang mengalami keresahan. Nini Gunting Pamungkas memperhatikan keadaan muridnya tersebut dan bertanya,
"Kamu kenapa, nyai. Dari tadi, guru perhatikan kamu nampak resah?"
"Eh, guru...ehm...tidak ada apa-apa koq guru, saya cuma belum bisa tidur saja..."
Dewi Sekar berkata kepada gurunya sambil menyunggingkan senyuman.
"Oh begitu...nyai, ya sudah ...yang penting kamu jangan banyak pikiran dahulu...bersabarlah...tunggu sampai kamu benar-benar sembuh, baru kita pulang ke Padepokan Ki buyut Putih"
Kata Nini Gunting Pamungkas
"Iya guru...."
Malam semakin larut akhirnya Dewi Sekar bisa memejamkan matanya. Menjelang subuh, dia bermimpi bertemu Jaka Someh di suatu jalan yang ada jembatannya. Waktu itu Jaka Someh berjalan hendak menyebrangi jembatan. Dewi Sekar memanggilnya
"Kang Someh...tunggu..." Dewi Sekar berteriak
"Nyai...!"
Jaka Someh menoleh dan tersenyum ke arahnya