Dewi Sekar berpaling ke arah ayahnya. Raden Surya Atmaja merasa tidak enak kepada putrinya sendiri.
"Maafkan Rama, Nyai. Ini suatu kesalah pahaman, Rama merasa sangat sedih karena kehilangan kamu, keberadaan si Someh membuat kesedihan Rama semakin menjadi, Dia mengingatkan Rama pada musibah yang menimpa kamu. Hati rama teriris-iris, sedih, susah, dan marah. Makanya Rama memintanya untuk meninggalkan padepokan ini, agar rama tidak teringat dengan peristiwa yang menimpa kamu. Maafkan Rama, nyai..."
Raden Surya Atma mencoba menjelaskan.
Dewi Sekar terdiam, badannya tiba-tiba menjadi lemas.
"Nyai, untuk menebus kesalahan Rama, biarlah Rama  mengutus seseorang untuk mencarinya dan memintanya untuk kembali ke sini..."
Raden Surya Atmaja menghibur putri kesayangannya.
"Tidak apa-apa Rama, tidak usah mengutus orang lain, biar Saya dan adik yang nanti mencarinya..."
Dewi Sekar berusaha tersenyum kepada ayahnya.
Raden Surya Atmaja merasa keberatan kalau putrinya yang harus turun tangan mencari Jaka Someh. Namun Dewi Sekar tetap bersikukuh pada pendiriannya. Akhirnya, setelah terjadi tawar-menawar, mereka setuju kalau Dewi Sekar dan Arya rajah, akan pergi mencari Jaka Someh. Nini Gunting Pamungkas tiba-tiba  berkata kepada muridnya.
"Guru juga akan ikut menemani kamu, nyai..." Kata Nini Gunting Pamungkas.
"Waduch...terima kasih banyak guru..."