"Sudah, jangan cemberut terus sayang. Coba kamu telepon lagi, siapa tahu nomornya sudah aktif!" saran Hardi yang melihat putrinya terus memasang wajah muram karena tak kunjung mendapatkan hasil saat menelponi Rocky, mereka bahkan baru saja dari kantornya, rupanya Rocky sudah keluar jam 4 sore tadi.
Nancy segera menghubungi Rocky kembali tapi masih tidak aktif, ia menurunkan hpnya dengan kesal.
"Masih nggak aktif pa!" dengusnya, "oya pa, aku dengar gosip kalau Rocky itu sedang mendekati seorang gadis pelayan warung soto. Jangan-jangan....gosip itu benar!" gerutunya,
"Itukan cuma gosip, Nancy!"
"Tapi papa lihat sendiri kan, Rocky selalu menghindari dari aku. Kalau dia jalan sama aku itu karena terpaksa!"
"Kamu nggak perlu kuatir, Rocky itu calon suami kamu. Dia cuma akan nikah sama kamu!"
Nancy membuang muka keluar jendela, ia tetap akan menyelidiki kebenaran gosip itu. Jika itu benar, ia harus memberi pelajaran pada gadis yang mencoba mengalihkan perhatian Rocky darinya.
Rocky akhirnya harus setuju untuk pergi bersama-sama dengan teman-teman Dimas, tapi sepertinya Sonia sengaja sedikit menjaga jarak darinya. Hal itu membuat Rocky berfikir apakah mungkin Sonia lebih menyukai Dimas?
Mereka memilih untuk pergi ke pantai saja, sementara saat ini Dimas sedang satu mobil dengan papanya menuju sebuah restoran.
"Kamu masih suka bertemu dengan gadis itu?" tanya Remon tampa menoleh, "aku mau bertemu siapa itu urusan aku, aku juga nggak pernah campurin papa mau ketemu siapa!" sahutnya tanpa menoleh pula.
"Dimas, gadis itu pernah membunuh ayahnya sendiri!"