"Gimana, kamu belum ada acara kan?" lanjut Gio, Sonia menggaruk jidatnya dengan telunjuk kanan, "ehm....!" hanya gumanan itu yang keluar dari mulutnya.
"Atau....kamu udah ada date sama si....pria berdasi itu, siapa namanya......?" seru Gio, "Rocky!" sahut Dimas dengan nada yang bisa di artikan oleh ketiga temannya dengan mudah.
"Iya, Rocky!" guman Gio.
"Ehm...!" Sonia ingin menjawab tapi belum sempat membuka kata hp di sakunya berdering, ia tahu siapa yang menelponnya karena baru dua orang yang tahu nomor itu, yaitu Rocky dan Erik. Dan Erik tak mungkin menelponnya di jam segini, tanpa mengamati siapa yang menelpon karena ia sudah tahu iapun segera menerima panggilan itu.
Dimas sempat kaget karena tiba-tiba Sonia punya hp, tapi ia ingat semalam Rocky menentengkan beberapa paper bag ke tangan gadis itu. Pasti salah satunya hp itu, telat!
Sial!
Padahal dirinya yang berniat ingin memberi hp pada gadis itu malam ini sebagai hadiah, malah sudah keduluan! Tadi ia sengaja mampir dulu ke counter hp untuk membelinya dadakan, jadi nganggur deh itu hp!
"Halo!"
"Hai, bagaimana?"
Rocky berdiri di ambang pintu mobilnya, salah satu tangannya ia tumpukan di atas mobil. Ia sudah bersiap jika Sonia bilang ya. Sementara Sonia sendiri berlagak tidak mengerti dengan ucapan pria itu,
"Apanya?"