"Nah, itu pinter!"
Dimas masih menatpa lurus ke depan, "kamu sudah punya pacar?" Resma memberanikan diri untuk bertanya seperti itu.
"Bukan urusan kamu!"
"Ehm......,"
"Kamu bisa diem nggak?"
Seketika Resma mengatupkan mulutnya,
Sekarang pikiran Dimas malah melayang kepada Sonia, kira-kira apakah Sonia hanya pergi dengan Rocky atau gabung dengan teman-temannya ya? Ia jadi ingin menyusul, tapi...ia melirik Resma. Kalau ia langsung pulangkan Resma sekarang pasti nanti bisa di ceramahi papanya hingga pagi, mungkin tidak apa-apa ia ajak saja sekalian. Masalah bagaimana nanti setelah sampai, ya pikirkan nanti, cuekin juga boleh.
* * *
Aline memilih jalan kaki, gara-gara di paksa ikut ke makan malam yang nggak penting ini, (menurutnya.....) ia jadi nggak bisa datang ke battle breakdance malam ini. Dan senin nanti Prili pasti akan mencibirnya nggak karuan, mengatainya pengecut dan lain-lain.
Iya sih, kalau sekarang kesana mungkin battlenya bisa di lakukan. Meski terlambat. Maka iapun mempercepat langkah sambil melihat-lihat taksi yang kosong. Jam segini jalanan memang cukup ramai.
Setelah Sonia berlama-lama ngobrol dengan Bayu, akhirnya Rocky punya waktu berbicara berdua saja dengan gadis itu. Bayu memang teman yang enak di ajak bicara, Rocky juga merasa seperti itu. Sementara Ian dan Gio asyik bersama pacar mereka.