Mohon tunggu...
wulan sybil
wulan sybil Mohon Tunggu... profesional -

Saya adalah anak Adam yang menurut orang-orang bilang, anak gak jelas. karna ayahnya orang Jogja, ibunya orang Surabaya, tapi aku dilahirkan dan besar di Sulawesi. hmm.. mungkin aneh juga sih, tapi coba berpikir realistis, gak salah kan kalo orang tuaku siapa tau aja dulu tinggal di Jakarta, trus rumahnya kebanjiran terus, ya.. jadinya pindah aja ke Sulawesi yang banyak pegunungannya. dan sebentar lagi Sulawesi juga pohonnya dah banyak yang nebang, pindah ke mana lagi ya...?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Patonah

18 November 2011   07:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:30 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“loh, memangnya mana tantemu?”

“tante masih di kamarnya dengan ayah”

Sejenak ibu berhenti, dia melihat mataku. Ada pertanyaan di sana. Namun ibu hanya diam, dan bergegas

menuju rumahnya. Dan semuanya disaksikan sendiri oleh ibu ketika ia membuka paksa kamar tante.

***

Jika kini ibuku mampu untuk menopang semua kebutuhanku, aku sudah yakin ibu dapat

melakukannya dengan mudah tanpa harus bergantung pada laki-laki lain. Jika sekarang ibuku pendiam,

mungkin itu dikarenakan akibat luka masa lalu ibu. Kini aku sudah bisa berpikir, dan menerka apa yang

terjadi pada perempuan ini. Tapi aku tak pernah mengungkit hal ini. Aku sudah cukup paham. Aku tak

ingin menambah luka hati perempuan yang sudah semakin tua ini.
Aku kini tak punya lagi teman selain dia. Orang tua keriput yang katanya ibuku. Aku juga tak

lagi mengetahui di mana tanteku sekarang. Katanya ibuku, tante kini telah mempunyai keluarga sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun