anaknya dapat bersekolah dengan baik.
Aku anak semata wayang di rumah perempuan ini, namun aku tak pernah mendapatkan kasih
sayang sebagai seorang anak. Apa mungkin karna ibuku ini sudah capek atau apa, yang pastinya sejak
ayahku tak pernah lagi muncul di rumahku ini, ibu pun juga tak pernah menganggapku ada.
Betahun-tahun aku didiamkannya, hingga suatu hari, aku ingat ibu membawaku ke suatu tempat dan
ibuku mengatakan bahwa itu adalah sekolah, aku harus belajar di tempat itu dan tak boleh nakal. Itulah
yang ku ingat ibuku pertama kali mengucapkan kata-katanya setelah Ayah menghilang.
***
Aku masih ingat, dulu aku sangat bahagia tinggal di rumah yang sangat sempit ini. Rumah
kos-kosan papan sederhana yang hanya terdiri dari satu kamar utama, satu ruang tamu, dan satu
ruangan lagi yang disekat dari ruang tamu yang ditempati oleh seorang perempuan yang aku sebut
“tante’. Aku biasa bermain-main dengan Ayahku, dan perempuan itu sementara ibuku memasak.