hanya sebagai pembantu rumah tangga. Dan ayahku, tak setuju jika adik iparnya itu harus dipekerjakan
sebagai pembantu rumah tangga. Ia berjanji untuk mencarikan pekerjaan yang lebih baik selain
pembantu rumah tangga. Sehingga tanteku hanya menganggur luntang luntung tak jelas karuannya.
Walaupun ibuku sering merasa kurang dengan penghasilan ayahku, dan biasa hidup dengan
serba kekurangan. Tapi nyatanya, tetap saja ia tak bisa berbuat apa-apa dan ibukulah yang terpaksa
harus mancukupinya. Tapi walaupun ibu dengan susah payah sudah mambantu ayah, sepertinya ayah
tepat santai-santai saja, dan ia masih bisa membelikan barang-barang yang disukai tante, bedak, jam
tangan, dan pernak-pernik lainnya yan tentunya tak diketahui oleh ibuku. Sementara ibu harus
menambah jam berjualannya agar menambah penghasilan, untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami
***
Suatu pagi, aku heran, ketika aku bangun pagi biasanya ibu sudah tidak ada. Tapi, pagi ini ibu
ada di rumah. Atau barangkali ibu belum berangkat. Tapi, tak ada juga barang-barang yang biasa di
bawa ibu ketika menjual jamu keliling. Tanpa bicara dan masih dalam diam, aku berlari ke dapur, dan