“loh, memangnya mana tantemu?”
“tante masih di kamarnya dengan ayah”
Sejenak ibu berhenti, dia melihat mataku. Ada pertanyaan di sana. Namun ibu hanya diam, dan bergegas
menuju rumahnya. Dan semuanya disaksikan sendiri oleh ibu ketika ia membuka paksa kamar tante.
***
Jika kini ibuku mampu untuk menopang semua kebutuhanku, aku sudah yakin ibu dapat
melakukannya dengan mudah tanpa harus bergantung pada laki-laki lain. Jika sekarang ibuku pendiam,
mungkin itu dikarenakan akibat luka masa lalu ibu. Kini aku sudah bisa berpikir, dan menerka apa yang
terjadi pada perempuan ini. Tapi aku tak pernah mengungkit hal ini. Aku sudah cukup paham. Aku tak
ingin menambah luka hati perempuan yang sudah semakin tua ini.
Aku kini tak punya lagi teman selain dia. Orang tua keriput yang katanya ibuku. Aku juga tak
lagi mengetahui di mana tanteku sekarang. Katanya ibuku, tante kini telah mempunyai keluarga sendiri.