Perbedaan dan Keterkaitan antara Ketiga Program
Peer Support cenderung lebih bersifat informal dan berfokus pada dukungan yang diberikan oleh teman sebaya. Ini menciptakan jaringan sosial yang saling mendukung, yang efektif dalam pencegahan masalah sosial-emosional.
Bimbingan Konseling lebih terstruktur dan profesional, dengan konselor atau psikolog yang memberikan dukungan lebih mendalam dalam menghadapi masalah individu.
Layanan Psikososial lebih luas dan mencakup berbagai aspek dukungan, sering kali berfokus pada komunitas atau kelompok, serta memberikan intervensi yang lebih komprehensif dalam mengatasi masalah sosial-emosional.
Ketiga program ini sangat penting dalam membantu individu mengatasi tantangan sosial-emosional. Peer Support membangun dukungan sosial antara teman sebaya, Bimbingan Konseling memberikan intervensi profesional untuk menangani masalah pribadi, sementara Layanan Psikososial mendukung individu dalam konteks yang lebih luas dan berkelanjutan. Semua ini bersama-sama memainkan peran besar dalam meningkatkan kesehatan emosional dan sosial, serta membentuk individu yang lebih resilien dan mampu menghadapi tantangan kehidupan.
.)Isu-Isu Sosial-Emosional di Sekolah Dasar merupakan tantangan yang sering dihadapi oleh anak-anak yang sedang dalam tahap perkembangan sosial-emosional. Sekolah dasar adalah masa yang penting dalam perkembangan anak, dan masalah sosial-emosional yang muncul dapat memengaruhi kesehatan mental, perilaku, dan hubungan sosial anak. Beberapa isu sosial-emosional yang sering terjadi di sekolah dasar adalah bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas.
1. Bullying (Perundungan)
Definisi:
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh satu atau lebih individu terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah atau lebih mudah dijadikan target. Bullying dapat berupa kekerasan fisik, verbal, atau sosial, dan sering kali terjadi berulang kali.
Penyebab:
Perbedaan fisik atau sosial: Anak-anak yang berbeda dari segi penampilan fisik, status sosial, atau kemampuan sering kali menjadi sasaran bullying.