c. Teman Sebaya
Kelompok sebaya sebagai model perilaku:
Anak sering meniru perilaku teman sebaya dalam belajar tentang kerja sama, persaingan, dan pengelolaan konflik.
Dukungan emosional:
Teman dapat menjadi sumber dukungan emosional, terutama selama masa remaja.
d. Lingkungan Masyarakat
Norma sosial dan ekspektasi:
Masyarakat menentukan norma perilaku, seperti cara menunjukkan emosi dan interaksi sosial yang dianggap dapat diterima.
Faktor ekonomi dan keamanan:
Anak yang tumbuh di lingkungan yang aman dan stabil lebih cenderung mengembangkan emosi positif, sementara kondisi lingkungan yang penuh tekanan (kemiskinan atau konflik) dapat memengaruhi perkembangan emosional secara negatif.
2. Peran Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional