Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 19 Akhir Perang dan Datangnya Tamu (Cersil STN)

30 Maret 2024   21:57 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:12 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah pendekar itu masih muda ?"

"Sangat muda. Jauh lebih muda dari ki Prana. Ia mewarisi cambuk Nagageni dari Ki kidang Gumelar."

"Ohhhhh murid Ki kidang Gumelar ?"

"Bukan. Murid Menjangan Gumringsing seorang ajar di padepokan Cemara Sewu. Gurunya adik seperguruan  Ki Kidang Gumelar."

"Terima kasih Ki demang atas segala keterangannya.  Gusti Senopati Narotama akan berkunjung ke kademangan Majaduwur pada purnama bulan ini."

"Purnama bulan ini, berarti dua minggu lagi ?"

"Benar ki demang dua minggu lagi.  Apakah ki demang keberatan."

"Tidak tidak. Aku sama sekali tidak keberatan. Apakah kami boleh menyambut beliau dengan sebuah upacara."

"Jangan ki demang. Ia akan hadir sebagai tamu biasa.  Agar tidak terlalu merepotkan ki demang. Begitu pesannya."

Ki demang mengangguk anggukkan kepala.  Ia memahami keberatan Gusti Narotama. Beliau masih berstatus pelarian kerajaan.  Jika punggawa kerajaan Wura wari mendengar tentu mereka akan berusaha menangkapnya.

Setelah caraka itu di jamu sekedarnya ia segera pamit hendak kembali ke pesanggrahan. Ia dikawal empat prajurit.  Namun mereka tidak lagi menghunus pedang.  Kelimanya berjalan beriringan sambil bercakap cakap dengan akrabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun