Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 19 Akhir Perang dan Datangnya Tamu (Cersil STN)

30 Maret 2024   21:57 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:12 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senopati muda itu menguncupkan kedua tangan menyentuh hidungnya, ia melakukan sembah grana, pertanda ia menghormati ki demang Sentika yang dianggap sesepuh. Buru buru ki demang melakukan hal serupa, pertanda ia menganggap Senopati muda itu junjungannya.

"Mari mari anakmas senopati silahkan masuk dulu ke pendapa. "

"Terima kasih pamanda demang. Kami minta maaf telah merepotkan seluruh keluarga kademangan."

"Tidak anakmas. Kami tidak merasa repot. Justru kami sangat bangga sekali, kademangan yang kecil ini dikujungi priyayi yang namanya harum di hati rakyat"

"Hahaha, pamanda berlebihan. Kepalaku bisa membengkak mendengar pujian pamanda"

Senopati kemudian menyambut tangan semua anggota keluarga ki demang.

"Apakah pemuda gemuk ini putra ki demang ?" Tanya Senopati saat Handaka menjabat tangannya.

"Benar gusti, saya putra ki demang Sentika. Nama saya Handaka. Dan gadis di samping saya ini Sekarsari. Calon isteri saya."

Sekarsari menguncupkan tangannya di hidung, Senopati membalasnya dengan menguncupkan kedua tangan di dada. Sejenak ia mengawasi gadis itu.

"Kamu putri paman tumenggung Gajah Alit ? Kabar gembira untukmu, paman tumenggung masih hidup. Sehari hari beliau menemani Gusti Pangeran Erlangga."

"Benarkah Gusti. Ayah hamba masih hidup ?" respon Sekarsari sambil menutup mulutnya dengan dua tangan. Dari matanya menetes beberapa titik air. Gadis itu menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun