"Berarti hanya tinggal berkata baik"
"Tak cukup hanya itu,"
"Lantas?"
"Harus disertai niat baik. Kata-katanya penuh kebaikan, niat di belakangnya penuh kebusukan, takkan menjadi kebaikan."
"Berarti berkata baik dengan niat baik. Ternyata begitu mudah."
"Tak semudah melaksanakannya."
"Karena?"
"Karena banyak godaan."
"Misalnya?"
"Saat merasa diri hebat, berani, percaaya diri, kemudian tersinggung, biasanya keluar kata pedas, kasar, dan menyakitkan. Karena itu, mudah-mudahan kamu selalu ingat apa akibat yang mungkin bakal kita tanggung bila ucapan kita menyinggung orang?"
"Bagaimana Bunda?"