"Kedua?"
"Permudahlah. Permudah orang memahami apa yang kita ceritakan."
"Caranya?"
"Gunakan kata-kata yang mudah dimengerti orang. Begitulah para nabi mencontohkan. Dalam berbicara, Nabi Muhammad berusaha memudahkan pemahaman orang. Coba baca hadits-hadits beliau di Kitab Al-Lu'lu wal Marjan."
"Bunda punya juga?"
"Ya meski terjemahannya. Begitu juga para ulama, ilmuwan, para penulis tersohor dunia, mereka pun lebih banyak menyajikan tulisannya dalam bahasa ringan supaya mudah dimengerti awam."
Sejenak Bunda terdiam,
"Yang sedang Bunda sampul misalnya, karya Rene Descartes."
"Apa judulnya Bunda?"
"Discourse On Method, sepertinya rumit dan memusingkan. Sebetulnya bukan. Meski judul sangat akademis, megah, tapi isi buku, dia tuturkan dalam bentuk kisah, dengan bahasa yang mudah dipahami orang. Mereka memang para penulis teladan. Jika menulis, mereka menulis dengan penuh kerendahhatian, jauh dari sikap kasar dan arogan. Rene Descartes misalnya, saat menyajikan pemikiran dia berkata kepada pembaca, bahwa dia tidak merasa daya pikir dia tidak lebih sempurna daripada nalar manusia pada umumnya."
"Rendah hati sekali."