Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Barang Titipan

26 Agustus 2020   14:20 Diperbarui: 26 Agustus 2020   14:25 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Humaira, Bang. Humaira telah tiada." Tangisku semakin kencang. Airmataku membasahi kain sarungnya.

"Apa?!" Suamiku berteriak. Dia mengangkat bahuku dengan keras. Aku tetap bertahan, Aku merangkul erat pinggangnya, tak sanggup Aku bangkit.

"Bagaimana, De? Bagaimana bisa terjadi?" suara suamiku terdengar pelan, tangannya masih memegang bahuku. Kurasakan getaran tubuhnya menahan amarah sekaligus sedih.

Setelah puas menumpahkan airmata, Aku pun menceritakan semuanya, sejak malam kemarin, sejak Humaira dibawa ke rumah sakit.

"Jadi jam empat? Dan Kamu baru memberitahuku sekarang?"

Aku tidak menjawab.

"Tega kamu, De ...." Suamiku tidak melanjutkan kalimatnya.

 Suamiku lemas, menyandarkan tubuhnya di dinding mushola.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun." Lirihnya.

Aku pun menjelaskan alasan tidak segera memberitahunya. Suamiku akhirnya mengerti dan mau menerima kenyataan.

Satu jam Aku menumpahkan perasaan yang kutahan sejak dua belas jam yang lalu. Satu jam pula untuk menenangkan suamiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun