Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Barang Titipan

26 Agustus 2020   14:20 Diperbarui: 26 Agustus 2020   14:25 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kamu harus tenang, Nis," katanya pelan.

Aku hanya mengangguk. Dokter Mira membaringkanku di sofa yang ada di ruangannya. Aku pun tertidur, seperti dia memberiku obat penenang, sehingga Aku bisa tertidur cukup pulas.

Entah berapa jam Aku tidur.

Pukul 15 Aku  dibangunkan untuk mengerjakan sholat Ashar.

Sekitar pukul setengah empat interkom di meja dokter Mira berbunyi. Dia pun mengangkatnya dan bicara singkat. "Baik saya akan segera ke sana."

"Maaf Nis, aku tinggal dulu ya."

Aku membalas dengan anggukan.

Selang setengah jam, dokter Mira kembali dan langsung menghampiriku dengan mimik muka sedih dan terlihat di matanya menggenang sedikit air mata. Perasaanku berkata, ada yang tidak beres dengan Humaira.

"Ada apa, Mir?" Aku menyambutnya dengan pertanyaan.

Dokter Mira tidak menjawab. Dia hanya memandang wajahku. Kemudian memelukku. Tangisnya pun tersedu di bahuku. Isaknya mengguncang tubuhku.

"Nisa, Kamu yang sabar ya, Allah Maha Tahu, Kamu pasti tabah menerima takdir-Nya." Dokter Mira terbata-bata di antara isak tangisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun