"Ya sudah, sekarang Kau kasih tahu ibu, ibuku biar Abang yang menelpon."
***
Semburat mentari pagi mengantarkan Humaira ke persinggahan terakhirnya. Semilir angin sejuk menyambut Kami di pemakaman. Aku menyandarkan kepalaku di dada suamiku saat Humaira dibawa turun, lalu tanah merah menutupinya. Suamiku tegak, tangannya erat memeluk pinggangku. Gemuruh detak jantungnya terdengar jelas di telingaku.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H