4. Volume Penjualan
Volume penjualan adalah jumlah unit produk gelato yang dijual dalam periode waktu tertentu. Analisis CVP membantu kita dalam memahami hubungan antara volume penjualan, biaya tetap, biaya variabel, dan laba.
Dengan menggunakan analisis CVP, kita dapat menghitung berbagai metrik penting, seperti titik impas (break-even point) dan tingkat penjualan minimum yang diperlukan untuk mencapai laba yang diinginkan. Analisis ini membantu kita dalam mengidentifikasi target penjualan yang realistis, mengontrol biaya, dan merencanakan strategi pricing yang tepat.
Dengan memahami analisis CVP, Anda dapat menghitung beberapa metrik penting, yaitu:
1. Laba kotor (gross profit), Laba yang dihasilkan dari penjualan setelah dikurangi biaya variabel.
2. Margin laba kotor (gross profit margin), Persentase laba kotor dari total pendapatan.
3. Break-even point (titik impas), Volume penjualan di mana pendapatan sama dengan biaya, sehingga tidak ada laba atau rugi yang dihasilkan.
4. Tingkat laba yang diinginkan, Laba yang ingin kita capai dalam periode waktu tertentu.
“CVP analysis used to provide general information on relations Cost-Volume-Profit for business environment. Accountants also use it to provide the necessary information: for sale, for planning , for control, decision making problems, budget control, sale price decision, product replacement, distribution channel selection, sales volume setting, performance measurement, product quality , customer requirements (Meigs, 1996).” Lulaj, E., & Iseni, E. (2018). Role of analysis CVP (Cost-Volume-Profit) as important indicator for planning and making decisions in the business environment. European Journal of Economics and Business Studies, 4(2).
Pendapatan Penjualan: Rp 40.000.000
Biaya Variabel per Unit: Rp 15.000
Biaya Tetap: Rp 1.000.000.000
Harga Jual per Unit: 1 Scoop Rp 35.000, 2 Scoop Rp 60.000, 3 Scoop Rp 75.000
Volume Penjualan: 200 Scoop/hari
Pertama, kita perlu menghitung total pendapatan penjualan dan biaya variabel total dalam sehari: