Mohon tunggu...
Tiara Margaretta
Tiara Margaretta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/Fakultas Ekonomi Bisnis/Universitas Mercu Buana

Halo semua, Saya Tiara Margaretta Sihotang, NIM (43222010086) S1 Akuntansi di Universitas Mercu Buana Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

26 November 2024   22:57 Diperbarui: 26 November 2024   22:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Ageng Suryomentaram yang selalu menggunakan kain batik motif parang rusak barong di lehernya sebagai simbol perlawanan. (Kawruhjiwo.blogspot)

4. Sumelang (Khawatir Berlebihan terhadap Keadaan yang Belum Terjadi)

Makna: Sumelang adalah perasaan cemas, khawatir, atau was-was terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi di masa depan.

Akibat:

  • Menguras energi mental dan emosi tanpa alasan yang jelas.
  • Menghalangi keberanian untuk mengambil langkah ke depan.

Solusi:

  • Menghadirkan kesadaran pada saat ini (saiki, ing kene, lan ngene - sekarang, di sini, dan begini).
  • Percaya pada proses kehidupan dan tetap melakukan yang terbaik dalam kendali kita.

canva diolah pribadi
canva diolah pribadi

Dampak Sifat Buruk

Ki Ageng Suryomentaram menjelaskan bahwa sifat buruk ini bisa menimbulkan dua dampak besar:

1. Raos tatu (rasa luka): Luka batin yang mendalam, baik karena iri hati, sombong, kecewa, maupun khawatir.

2. Ciloko peduwung (celaka berkelanjutan): Situasi buruk yang terus-menerus terjadi akibat tindakan atau pikiran negatif yang bersumber dari sifat-sifat tersebut.

canva diolah pribadi
canva diolah pribadi

Ajaran Ki Ageng untuk Mengatasi Sifat Buruk

  • Mawas Diri: Melakukan introspeksi dan pengendalian diri terhadap emosi negatif.
  • Menerima Keseimbangan: Menyadari bahwa hidup penuh dengan siklus suka dan duka, sehingga penting untuk hidup dengan sikap sabar lan nrimo (sabar dan menerima).
  • Mengendalikan Karep: Sesuai dengan ajaran "6 SA" (sa-butuhne, sa-perlune, sa-cukupe), manusia harus mengendalikan keinginan agar tidak berlebihan.
  • Melepaskan Kemelekatan: Menyadari bahwa segala sesuatu bersifat sementara dan fokus pada apa yang benar-benar penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun