Mohon tunggu...
Tiara Margaretta
Tiara Margaretta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/Fakultas Ekonomi Bisnis/Universitas Mercu Buana

Halo semua, Saya Tiara Margaretta Sihotang, NIM (43222010086) S1 Akuntansi di Universitas Mercu Buana Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

26 November 2024   22:57 Diperbarui: 26 November 2024   22:58 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Ageng Suryomentaram yang selalu menggunakan kain batik motif parang rusak barong di lehernya sebagai simbol perlawanan. (Kawruhjiwo.blogspot)

Makna: Meri adalah rasa iri terhadap kebahagiaan, kesuksesan, atau keberhasilan orang lain. Sifat ini mencerminkan ketidakpuasan atas diri sendiri dan kegagalan untuk bersyukur.

Akibat:

  • Menimbulkan konflik batin dan rasa tidak tenang. 
  • Mendorong tindakan negatif, seperti menjelekkan orang lain atau memanipulasi situasi.

Solusi:

  • Ki Ageng mengajarkan untuk fokus pada sa-butuhne dan sa-perlune (kebutuhan yang mendasar) tanpa membandingkan diri dengan orang lain.
  • Mengembangkan rasa syukur atas apa yang dimiliki dan menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada hal-hal eksternal.

2. Pambegan (Sombong)

Makna: Pambegan adalah sikap sombong atau merasa diri lebih tinggi dibandingkan orang lain. Sifat ini sering muncul dari pencapaian, kekuasaan, atau harta benda yang dimiliki.

Akibat:

  • Memutus hubungan sosial karena sikap merendahkan orang lain.
  • Menyebabkan kejatuhan diri karena lupa pada keterbatasan manusia.

Solusi:

  • Menyadari bahwa semua keberhasilan adalah sementara dan tidak abadi (mulur mungkret).
  • Mengembangkan sikap rendah hati (andhap asor), menghormati orang lain, dan mengingat bahwa semua manusia pada dasarnya setara.

3. Getun (Kecewa terhadap Keadaan yang Terjadi)

Makna: Getun adalah rasa penyesalan atau kekecewaan mendalam terhadap sesuatu yang telah terjadi. Sifat ini muncul karena seseorang tidak mampu menerima kenyataan.

Akibat:

  • Menghambat proses penyembuhan emosi dan kemajuan hidup.
  • Memperkuat sikap pesimis dan menghilangkan motivasi.

Solusi:

  • Belajar dari pengalaman tanpa terus-menerus terjebak dalam rasa penyesalan.
  • Memahami bahwa semua peristiwa memiliki hikmah, sesuai dengan ajaran Ki Ageng tentang menerima situasi dengan pangawikan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun