Melawan keturunan Ratu Shima, ratu yang sama edan dengan orang di hadapanku.
Aku mundur selangkah.
Aku berusaha mencari Samaratungga, kakakku, si raja edan.
Sang Panah, mereka menyebutnya.
Sebuah bayangan hadir di sampingku, menerjang dengan cepat.
Aku pun melesat dengan tiba -- tiba, menawarkan sikutku.
Tubrukkan tidak dapat dihindari.
Kami berdua terpelanting.
Tanganku tersayat pedang, luka hadir di bagiang lengan.
Aku menggenggam pedangku kembali.
Bangkit dan mencari kakakku lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!