Namun ini bukanlah hari biasa.
Anak panah melesat meninggalkan busur.
Sebagai gantinya sesuatu menyayatku di bagian pinggang.
Jika tidak cepat -- cepat menghindar, aku akan mengalami luka dalam.
Aku gantung kembali busurku.
Mustahil untuk mengalahkannya dengan senjata jarak jauh, di hari gelap buram seperti sekarang.
Takdir sepertinya telah memilih sebuah pertarungan penentu.
Kupikir tadinya Sriwijaya akan kalah hari ini, oleh kabut dan debu.
Ternyata langit mengirimkan jawabannya langsung kepadaku.
Dengan mengalahkan kakakku di hadapanku ini, semua akan lebih mudah.
Aku menarik pedang dari pinggangku.