Aku bangkit, mundur ke belakang, menghilang dalam deru debu.
Kakakku mencariku.
Raja Medang itu mencariku dengan sekuat tenaga.
Kapan lagi ada kesempatan seperti ini?
Berhadapan dengan seorang raja hebat yang bisa menyatukan rakyat hingga mereka memberikan nyawa bagi negeri.
Aku memberi aba -- aba kepada salah seorang prajurit di sampingku.
Ia sedari tadi menyaksikan, menganggukkan kepala tanda mengerti.
Ia berputar mengitari Samaratungga, muncul dari belakang, dan memeganginya.
Tidak kusia -- siakan kesempatan ini.
Aku menerjang maju.
Kutebas salah satu pundaknya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!