Mohon tunggu...
taufiq candra
taufiq candra Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta.

Saya menulis di kompasiana dalam rangka untuk belajar bagaimana menulis yang baik dan menginspirasi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Potret Jeritan Syair Anak Jalanan

28 Februari 2018   19:05 Diperbarui: 1 Maret 2018   11:58 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku tidak tahu bahwa hidupku ini telah membuat kakak kamu tiada. Aku sungguh menyesal." (Hal. 213)

Dalam kutipan tersebut, diterangkan penyesalan yang sampaikan oleh Martian atau Wira tentang pemberian kehidupan yang telah dilakukan oleh Anton untuk dirinya. Hal tersebut juga menandakan tidak ada endingkematian bagi tokoh utama prianya sesuai dengan permintaan yang telah dihaturkan oleh seseorang yang cukup bermakna dalam kehidupan penulis.

Selain itu, kehidupan penulis yang merupakan seorang bersaudara tergambar dalam novel ini dengan representasi Angel dan Anton. Keduanya Angel dan Anton adalah dua orang bersaudara yang harus berjuaang dalam menapaki kehidupan. Hal ini jika dipikirkan sama kiranya dengan kehidupan penulis yang bersaudara dalam menapaki sebuah mahakarya bersama. Entah dari mana ini berasal, tapi kesamaan kehidupan penulis yang sama-sama berjuang dalam menapaki jalannya terlihat pada tokoh dan Angel yang berjuang untuk dapat bertahan hidup seperti yang tertera pada kutipan di bawah ini.

Angel sepertinya tidak tega membiarkan kakaknya bekerja seorang diri sepanjang hari. Ia pun mendekat dan membantu Anton menghibur di lampu merah. (Hal. 60)

Sepintas, penggalan singkat di atas menjelaskan perjuangan kedua saudara ini dalam mendapatkan uang dengan mengamen yang mana hal ini memiliki sedikit kemiripan dengan kehidupan penulis saudara ini yang berjuang bersama-sama dalam kesuksesan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun