"Nama kamu Angel?"
"Iya Om."
"Angel mau makan apa? Biar om siapkan?"
"Angel pengen makan ayam goreng." Kemudian om itu mengeluarkan uang dari dompetnya
"Om ada uang. Kebetulan om juga mau makan ayam goreng. Kita makan di warung itu saja, tak jauh dari sini. Ayo?" (Hal. 26-27)
Dari percakapan di atas, sekilas menunjukkan betapa besarnya kemurahan hati Om Rudy yang mau menawarkan bantuan kepada anak kecil seperti Anton dan Angel yang sama sekali tidak dikenalnya. Namun jangan salah, pada dasarnya ini semua hanyalah sebuah modus belaka yang dikemas baik dengan kata-kata manis yang keluar dari mulutnya.Â
Sebenarnya semua kebaikan ini berlatarkan keinginan tokoh Om Rudy untuk mencari korban baru yang dapat dimanfaatkan dalam menghasilkan uang secara instan dengan menjadikan anak-anak tersebut sebagai pengamen cilik jalanan, seperti yang diterangkan pada kutipan di bawah ini.
"Seharian kamu kerja cuma dapat uang segini? Kerja macam apa kamu ini!" teriak Om Rudy.
"Hari ini sepi, Om..."
"Pemalas! Bagaimana kamu bisa dapat orang tua asuh kalau malas begini."
Pandangan Om Rudy beralih pada Angel. Ia melihat buku dan pensil di tangan gadis cilik itu. Ia pun bertanya, "Apa itu yang kamu pegang?"