Anggel nggak mau manja. Ingat?"
"Tapi Angel mau rumah kita, Kak. Angel nggak mau di rumah Bibi lagi. Angel mau di rumah kita."
"Lalu kita mau ke mana?" Tanya Angel polos. Tangisannya mulai mereda, digantikan rasa bingung. Â (Hal. 24)
Kepolosan dan keluguan Angel kecil digambarkan dalam tingkah laku anak-anak yang masih masih tidak terlalu mengerti permasalahan dunia dewasa yang rumit. Hanya saja kepolosan Angel pada masa kecilnnya tidaklah membuatnya menjadi pribadi yang lemah. Melalui proses belajar yang sungguh-sungguh Angel akhirnya menjadi seorang advokat yang berwibawa dan berintegritas setelah berhasil menuntaskan pendidikannya di bidang hukum. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan di bawah ini yang menggambarkan kesuksesan dan integritas yang dimiliki oleh Angel sebagai seorang pengacara papan atas yang membela demi memperjuangkan sebuah kebenaran.
Dengan mengantongi surat izin sebagai pengacara, Angel berhasil menyelamatkan banyak orang Indonesia. Dari ketidakadilan yang terjadi di negeri kanguru. Namanya mulai dikenal di kalangan orang Indpnesia di Sydney sebagai pembela keadlian tanpa pamrih, Srikandi hikum Indonesia. (Hal. 148)
Kemudian jika beralih ke tokoh Om Rudy. Tokoh Om Rudy merupakan salah satu tokoh Antagonis dalam novel ini yang memiliki peranan penting dalam pemunculan masalah yang harus dihadapi oleh tokoh utama karena segala perbauatannya. Â Mulanya, tokoh Om Rudy digambarkan sebagai orang yang baik hati dan peduli terhadap sesama seperti yang dapat dilihat dari percakapannya dengan Angel dan Anton pada kutipan di bawah ini.
"Kalau tidak ada tempat tinggal, rumah om ada di sekitar sana. Mau mampir untuk berteduh?"
"Tidak Om, makasih. Kami di sini saja." Jawab Anton hati-hati.
"Tak usah takut. Om ini orang baik. Di rumah ada anak-anak juga yang selalu om tolong. Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa ikut om untuk lihat."
Angel kemudian bertanya kepada om itu.
"Om, di rumah ada makanan? Angel lapar."