"Jepang menginginkan bahwa kemerdekaan harus dengan sepengetahuan PPKI", ucap saya membuka pertemuan itu.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama!"
"Kita harus segera memproklamasikan kemerdekaan tanah air!"
"Bukankah proklamasi harus dilakukan secepat mungkin? Mengingat Jepang sudah menyerah kepada sekutu dan sedang berada di titik lemahnya."
"Benar kita harus segera memproklamasikannya"
"Bung Karno! Kemerdekaan harus atas perjuangan bangsa Indonesia!"
Kericuhan dan saling ungkap rasa itu memenuhi suara kediaman. Banyak perlawanan yang tampak menolak putusan saya.
"Keputusan ini sudah bulat bagi saya dan sudah di rundingkan dengan Jepang, kita hanya perlu menunggu"
Seluruh orang yang ada di sana hanya terdiam dan saling bertatap, beberapa menundukkan kepala menunjukkan rasa kekecewaannya.
Rapat yang masih terasa panas itu akhirnya berhenti. Terlihat matahari yang sudah tak secerah sebelumnya, mulai menguning langit - lamgit diatas dan mulai gelap suasana di sekitar kediaman. Tokoh - tokoh dari golongan tua maupun muda kembali ke kediaman mereka masing - masing. Namun, masih tampak membingungkan bagi saya untuk memutuskan hal ini.
Angin malam membuat badan terasa lelah, sejenak saya merebahkan diri dan dengan tidak sadar memejamkan mata saya setelah melewati hari ini.